Beranda Artikel Muslim yang Naik Haji di Jaman Belanda, Apakah Sudah Ada?

Muslim yang Naik Haji di Jaman Belanda, Apakah Sudah Ada?

306
0

Naik haji merupakan rukun kelima dari rukun Islam, terlebih di jaman Belanda, rukun kelima ini nampaknya paling sulit untuk digenapi. Lantaran hanya orang-orang kaya saja yang dapat melaksanakannya. Naik haji perlu biaya yang besar terutama dari soal akomodasi. Tidak sekarang dan tidak dulu, melaksanakan Rukun Islam yang kelima sudah menjadi hasrat besar umat Muslim sejak kedatangan mereka di Nusantara beberapa abad yang lalu. Terlebih setelah semakin berkembangnya teknologi pelayaran.

Keinginan pribumi untuk naik haji begitu besarnya, bahkan tidak menjadi surut ketika Belanda tiba di Nusantara (abad ke 16) untuk menancapkan kuku kolonialisme nya.

Dalam tulisannya pada tahun 2017 yang berjudul “Perjalanan Haji di Indonesia Semasa Kolonial”, Dawam Multazamy Rohmatulloh mengungkapkan sisi menarik dari keinginan pribumi untuk ke Mekah dengan cara apapun.

Dawam mengatakan keberangkatan orang-orang kaya dan bangsawan pribumi ke Mekah dalam jumlah yang besar namun pulangnya mereka ke tanah air sudah jauh berkurang.

Bahkan seperti yang dilihat di Indisch Staatsblad tahun 1859 disitu dinyatakan masyarakat yang pergi haji pada tahun 1859 ada 12.992 jemaah. Tapi dari jumlah itu hanya 5.691 orang yang kembali ke Hindia-Belanda.

Bukannya menghalang-halangi, pemerintahan Hindia-Belanda justru memberikan motivasi kepada pribumi untuk naik haji, dalam bahasa Belanda mereka menyebarkan slogan “Mereka yang sudah pergi ke Mekkah adalah Muslim sejati”.

Tak pelak karenanya sejumlah agen travel Belanda kebanjiran pemesan. Dawam membenarkan slogan yang dikampanyekan pemerintah Hindia-Belanda itu berhasil mendorong banyak orang-orang (kaya) pribumi untuk naik haji. Snouck Hurgronje melakukan penelitian mengenai fenomena orang-orang kaya pribumi itu yang berhasrat besar naik haji tapi kembalinya mereka ke Hindia-Belanda jauh berkurang.

Bukannya menghalang-halangi, pemerintahan Hindia-Belanda justru memberikan motivasi kepada pribumi untuk naik haji, dalam bahasa Belanda mereka menyebarkan slogan “Mereka yang sudah pergi ke Mekkah adalah Muslim sejati”.

Tak pelak karenanya sejumlah agen travel Belanda kebanjiran pemesan.

Dawam membenarkan slogan yang dikampanyekan pemerintah Hindia-Belanda itu berhasil mendorong banyak orang-orang (kaya) pribumi untuk naik haji. Snouck Hurgronje melakukan penelitian mengenai fenomena orang-orang kaya pribumi itu yang berhasrat besar naik haji tapi kembalinya mereka ke Hindia-Belanda jauh berkurang.

Pada masa itu pribumi ketakutan untuk dikekang haknya oleh Belanda. Maka untuk menghindari hal tersebut mereka memilih aman dengan tinggal di Mekkah. Selain untuk memperdalam ilmu agama, di sana mereka juga bekerja dan berniaga. Bahkan setelah Belanda pergi dari Indonesia selepas Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 banyak dari orang-orang pribumi itu yang lebih menetap di sana.

Tidak heran karenanya Arab Saudi dinobatkan menjadi salah satu dari 8 negara yang paling banyak penduduknya yang orang Indonesia.

Sekarang ada 1,4 juta orang Indonesia yang tinggal di sana.

Negara-negara lainnya yang paling banyak dihuni oleh orang Indonesia adalah Singapura, Malaysia, Suriname, Australia, Belanda, Taiwan, dan Hongkong dengan sejarah dan latar belakangnya masing-masing. Bagi mereka yang balik lagi ke Indonesia, Belanda sendirilah yang memberikan gelar Haji itu kepada mereka.

Hal tersebut dimaksudkan agar mereka mudah diawasi oleh Belanda agar tidak melakukan pemberontakan. Para pribumi bangsawan atau priyayi para masa itu dihormati di kalangan rakyat. Sehingga dengan pengaruh kaum terpelajar itu rakyat mudah diajak untuk melawan Belanda.

Di kekinian dimana hajat hidup orang banyak sudah terangkat kemakmuran nya, naik haji menjadi lebih mudah. Dari segi biaya, akomodasi, dan regulasi dari Kementerian Agama. Terus terang, dulunya saya menduga jika di jaman Belanda itu tidak ada yang namanya berhaji.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.